Memahami istilah-istilah dasar dalam dunia saham merupakan langkah awal menuju kesuksesan finansial. Bagi pemula, investasi saham bisa terlihat membingungkan karena banyak istilah teknis yang muncul di platform trading, berita keuangan, maupun laporan analis. Namun, dengan mengetahui istilah-istilah kunci tersebut, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat, terarah, dan penuh percaya diri.
Artikel ini akan membahas secara mendetail istilah-istilah penting dalam investasi saham serta penjelasan lengkap agar Anda dapat memulai perjalanan investasi dengan lebih matang.
Mengapa Penting Memahami Istilah dalam Investasi Saham?
Masuk ke pasar saham tanpa memahami istilah ibarat berkunjung ke negara asing tanpa mengerti bahasanya. Anda bisa salah paham, salah langkah, atau bahkan tersesat.
Memahami istilah penting karena:
1. Membantu Membaca Pergerakan Pasar
Setiap hari investor melihat istilah seperti bid, ask, volume, IHSG, volatilitas, dan lainnya. Tanpa memahami artinya, Anda sulit menentukan strategi yang tepat.
2. Meningkatkan Akurasi Pengambilan Keputusan
Istilah seperti P/E Ratio, ROE, EPS, membantu Anda menilai apakah saham layak dibeli atau tidak.
3. Menjaga Anda dari Kesalahan Fatal
Banyak pemula rugi karena beli saham hanya ikut-ikutan (FOMO) tanpa tahu istilah dasar seperti risk management, drawdown, atau diversifikasi.
Gambaran Umum Dunia Investasi Saham
Pasar saham adalah tempat perusahaan mengumpulkan modal dengan menjual sebagian kepemilikannya kepada publik. Investor membeli saham dengan harapan mendapatkan:
-
capital gain (kenaikan harga),
-
dividen (pembagian laba), atau
-
kombinasi keduanya.
Untuk memahami mekanisme tersebut, Anda harus mengetahui istilah teknis yang digunakan dalam pasar modal.
Istilah Dasar dalam Investasi Saham
1. Saham dan Emiten
-
Saham adalah bukti bahwa Anda memiliki sebagian dari sebuah perusahaan.
-
Emiten adalah perusahaan yang sahamnya dijual di bursa.
Contoh: Jika Anda membeli saham PT Bank XYZ Tbk., berarti Anda memiliki sebagian kecil perusahaan tersebut.
2. Pasar Modal dan Bursa Efek
-
Pasar modal (capital market) adalah tempat pertemuan investor dan perusahaan yang membutuhkan modal.
-
Bursa Efek adalah sistem/perantara resmi tempat transaksi terjadi, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Indeks Saham
Indeks menggambarkan kinerja sekelompok saham. Contoh:
-
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) → semua saham di BEI
-
LQ45 → 45 saham paling likuid dan sehat
-
IDX30 → 30 saham berkapitalisasi besar
Indeks membantu investor membaca arah pasar secara keseluruhan.
Jenis-Jenis Saham yang Perlu Diketahui
1. Saham Blue Chip
Saham perusahaan besar, stabil, dan memiliki fundamental kuat. Biasanya:
-
kapitalisasi pasar besar,
-
manajemen baik,
-
terus membukukan laba.
Contoh: BCA, Telkom, Unilever.
2. Saham Growth (Saham Bertumbuh)
Saham perusahaan yang masih berkembang cepat. Biasanya:
-
revenue meningkat signifikan,
-
agresif dalam ekspansi,
-
potensi capital gain besar.
Namun risikonya juga tinggi karena belum stabil.
3. Saham Dividen
Saham yang rutin membagikan dividen. Cocok bagi investor yang ingin pendapatan pasif.
Istilah Teknikal yang Harus Dipahami Pemula
Bid, Ask, dan Spread
-
Bid: Harga beli tertinggi yang diajukan pembeli.
-
Ask: Harga jual terendah yang ditawarkan penjual.
-
Spread: Selisih antara bid dan ask.
Spread kecil = likuiditas tinggi (mudah jual-beli).
Spread besar = saham kurang diminati.
Volume
Jumlah total saham yang diperdagangkan. Volume besar menandakan saham ramai diminati.
Likuiditas
Kemudahan suatu saham dibeli atau dijual tanpa mengubah harga secara drastis.
Saham blue chip biasanya paling likuid.
Analisis Fundamental vs Teknikal
-
Fundamental → analisis kondisi keuangan dan prospek bisnis.
-
Teknikal → analisis grafik harga, tren, dan indikator seperti RSI, MACD.
Investor biasanya menggunakan gabungan keduanya.
Istilah Terkait Risiko Investasi
1. Diversifikasi
Menyebar dana ke berbagai saham atau aset. Tujuannya mengurangi risiko.
2. Volatilitas
Derajat fluktuasi harga.
-
Tinggi → cepat naik cepat turun.
-
Rendah → pergerakan stabil.
3. Drawdown
Penurunan dari nilai tertinggi ke nilai terendah portofolio.
Semakin kecil drawdown, semakin aman.
Istilah dalam Proses Transaksi Saham
1. Lot dan Fraksi Harga
-
Di Indonesia: 1 lot = 100 lembar saham.
-
Fraksi harga adalah kenaikan atau penurunan harga minimum per transaksi, sesuai rentang harga saham.
2. Order Book
Daftar antrean beli (bid) dan jual (ask). Dari sini Anda bisa melihat:
-
tekanan beli,
-
tekanan jual,
-
potensi arah harga.
3. Settlement dan Clearing
Proses penyelesaian transaksi saham setelah order match.
Saat ini menggunakan sistem T+2, artinya saham/bayar selesai dalam 2 hari kerja.
Istilah Keuangan yang Wajib Dipahami
1. Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)
Mengukur apakah saham mahal atau murah berdasarkan labanya.
Rumus:
P/E = Harga Saham / EPS
Semakin rendah P/E, semakin murah saham tersebut (dalam konteks industri yang sama).
2. Return on Equity (ROE)
Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari modal pemilik.
ROE tinggi = perusahaan efisien.
3. Earnings per Share (EPS)
Laba bersih perusahaan dibagi jumlah saham beredar.
EPS tinggi = kinerja perusahaan baik.
Istilah Lain yang Sering Dibicarakan
IPO (Initial Public Offering)
Saat perusahaan menawarkan sahamnya pertama kali ke publik.
Banyak investor mengejar IPO karena potensi harganya bisa melonjak.
Divestasi
Penjualan aset perusahaan untuk strategi bisnis tertentu.
Bisa berdampak baik atau buruk tergantung situasi.
Capital Gain & Capital Loss
-
Capital gain: untung saat harga jual lebih tinggi dari harga beli.
-
Capital loss: rugi saat harga jual lebih rendah dari harga beli.
Kesalahan Umum Investor Pemula
1. Masuk Pasar Tanpa Paham Istilah
Ini menyebabkan salah beli saham, salah membaca pasar, dan salah menilai risiko.
2. Overtrading & FOMO
-
Overtrading: terlalu sering transaksi tanpa analisis.
-
FOMO: beli saham karena ikut tren.
Keduanya berbahaya bagi modal.
3. Tidak Menggunakan Manajemen Risiko
Tidak pakai stop loss, terlalu banyak modal pada satu saham, atau tidak diversifikasi.
Tips Mudah Memahami Istilah Investasi
1. Membaca Buku dan Artikel
Mulai dari buku seperti:
-
The Intelligent Investor
-
One Up on Wall Street
-
Security Analysis
2. Ikut Pelatihan dan Webinar
Mempercepat pemahaman dengan penjelasan langsung dari praktisi.
3. Gunakan Aplikasi Investasi
Aplikasi seperti:
-
Stockbit (forum diskusi dan charting),
-
Bibit dan Ajaib (pemula),
-
RTI Business (data fundamental).
Kesimpulan
Memahami istilah dalam dunia saham adalah fondasi penting sebelum mulai berinvestasi. Dengan memahami istilah dasar, teknikal, fundamental, hingga istilah terkait risiko, Anda dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan terarah.
Langkah terbaik bagi pemula adalah:
-
mulai dari istilah sederhana,
-
belajar secara bertahap,
-
praktik langsung dengan modal kecil,
-
disiplin mempelajari risiko dan strategi.
Dengan pengetahuan yang kuat, Anda akan lebih percaya diri dan mampu membangun portofolio investasi yang sehat dan menguntungkan.***